Langsung ke konten utama

Tips menghadapi Ulangan dengan baik ^^


               
“ Baiklah, itu materi untuk pembahasan hari ini dan bersiap untuk ulangan minggu depan!!” hmm...ada yang selalu dapat kalimat wejangan ini di sekolah?? Hahaha...Ulangan, waktu yang selalu menghantui dengan suasana mencekamnya yang sunyi, dua lembar kertas penentu nasib, suata ketukan pulpen di meja untuk menghilangkan rasa pusing, helaan nafas berat nan panjang ketika otak takmampu menemukan jawaban lagi serta lirik-lirikan manis di sertai bisikan lembut. Wiihhh...terlalu puitis untuk mengambarkan ritual yang di sebut “Ulangan”.
Tapi jangan khawatir, saya datang sebagai peri penolong *jengg...jenng....jeeeng! membawa beberapa tips yang teman-teman perlukan ketika akan menghadapi ulangan. Ok...tanpa cap cip cuuppp lagi enam plus satu jadi tujuh tips untuk ulangan.
1.      Bekali diri dengan pelajaran yang bakalan di ujikan pastinya. Ini sangat penting *yaaa iyalah, ulangan PKn masa yang di pelajari mati-matian Matematika >_< #plaakk. Terutama yang memang sering guru bahas dalam pelajaran itu, biasanya siihh saya suka ngasih stabilo atau spidol berwarna pada 3 sampai 5 kalimat penting saja, hindari menandai semuanya untuk memudahkan kamu dalam belajar dan mengingatnya, ibaratnya sih kata kuncinya doang ^_^
2.      Ketika masuk dalam kelas, yakinin diri buat ngelakuin yang terbaik, bahwa kamu bisa mengerjakannya dan mendapat nilai bagus untuk ulangan ini. Berfikir positif thingking itu perlu untuk membuat diri termotivasi, guys.
3.      Jawablah pertanyaan yang menurut kamu “waahh...aku tau banget” atau ada bayangan  ketika baca soalnya. Setelah jawaban yang mudah udah kerjawab, kemudian berpindah ke pertanyaan yang berbobot tinggi. Ingat! Usahakan jawab yang kamu ketahui biar waktu berfikir enggak terbuang, dan untuk pertanyaan berbobor tinggi kerjakan paling akhir.
4.      Untuk tipe multiple choice, pilih jawaban yang bener-bener mantap/yakinin kamu kalau pilihan kamu benar sehingga menghemat waktu untuk ke pertanyaan berikutnya. Jadi hemat waktu deh ^^
5.      Untuk tipe pertanyaan uraian atau minta penjelasan puanjang lebar, haruslah di jawab ya. Jawab saja menurut pendapat kamu walaupun tidak sesuai buku, jangan biarkan satu soal pun kosong oleh jawaban.
6.      Pasti selalu ada satu atau dua nomer yang benar-benar kita enggak tahu jawabannya dan terkadang itu bikin otak males berfikir sehingga dibiarkan kosong. Jangaaaann!! Untuk soal esai dan kamu mengalami kebuntuan coba deh ambil pensil dan selembar kertas kosong lainnya dan mulailah menulis kembali soal susah itu. Walaupun hanya memindahkan soal itu kekertas lain tapi  tindakan itu dapat membuka pikiranmu  dan memacu otakmu untuk mencari jawaban dari pertanyaan itu.
7.       Yang terakhir, selalu berdoa. Yaapps! Segala sesuatunya memang harus di mulai dengan doa agar mendapat pertolongan entah itu tiba-tiba langsung ingat atau ada contekan yang nyasar gituuu...hihihi^^
Sebagai seorang pelajar yang mengejar pendidikan, perntingnya untuk terus belajar. Belajar di sekolah, berbagi pengalaman dengan teman, serta tambahan pengetahuan dari lingkungan kita. Good luck buat yang mau ulangan atau ujian, saya harap tips ini bisa sedikit membantu dalam ulanganmu. Thanks....gomawo....dan terima kasih ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Leonard Bloomfield (1877 – 1949)

Leonard Bloomfield   (1877 – 1949) Leonard Bloomfield was born on April 1, 1887 in Chicago. Bloomfield attended from Harvard University (B.A.1906), the University of Wisconsin (1906-08), the University of Chicago (Ph.D 1909), the University of Leipzig (1913-14), and the University of Göttingen (1914). Bloomfield was an instructor of German at the University of Cincinnati from 1909 to 1910 and at the University of Illinois from 1910 to 1913. He was an Assistant Professor for comparative linguistics and German at the University of Illinois from 1913 until 1921, and an Assistant Professor of German at Ohio State University, Columbus from 1921 to 1927. He was professor at the University of Chicago from 1927 to 1940 and became Chairman of the Department of Linguistics, which was started in 1933. He became Professor of Germanic Philology and Acting Chairman of the Department of Germanic Languages and Literatures. In 1940 he resigned from the department and left for YALE School, wh...

Summary of " Sociolinguistics and Multilingualism "

           Sociolinguistics as the study of language in relation to society . It is a part of the overall study of language, linguistics and that linguistics differs from sociolinguistic in only taking into account the structure of language to the exclusion of the social contexts in which it is learned and used. In particular, sociolinguistics allows the beginning of an analytical frame-work to be worked out, containing   terms such as language ( a body of knowledge or rules ), speech ( actual utterances ), speaker, addressee, topic and so on. And of course personal experiences is a rich source of information on language in relation to society. Because it is easy to see that people speak differently   according of his place of origin, education, social group, generation, and even occupation to mention few.             Language and society are so intertwined based on h...

The English Literature

English Literature : The Critical Realistic Priod 1.       Social Background Critical Realistic Period or Victorian literature is the literature produced during the reign of Queen Victoria (1837-1901) and corresponds to the Victorian era. It forms a link and transition between the writers of the romantic period and the very different literature of the 20th century. The 19th century was characterized by sharp contradictions. It is an age of progress: railways and ships were built, great scientific discoveries were made, education became more widespread; but al the same time it was an age of profound social unrest, because there was too much poverty, too much injustice. The slaves had been freed in 1833; but in the middle of the century England awoke to the fact that slaves are not necessarily negroes, stolen in Africa to be sold like cattle in the market place, but that multitudes of men, women, and little children in the mines and factories we...